Menu Istimewa

Ingin kukuliti tubuhmu yang dingin dengan hangat pelukku. Lantas kuisi dengan gelegak tawa yang kutabung sejak dulu. Seisi semesta sudah siap memanggang rindu-rindu di antara kita, ditambah sekelompok bunga lily yang cemburu menyaksikanku tenggelam di dadamu. Setelahnya kita bercengkerama sambil menyaksikan langit berganti kulit, dan kita kekenyangan membicarakan masa depan sampai ketiduran lalu diculik dari kesedihan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pulang

Menamu

Mati Suri