Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2019

Rasa Luka

Terima kasih kenang dan kunang malam—juga keningmu yang sengaja membentur keningku, karena telah bersedia sibuk untuk bersekongkol melayat luka dan membelah ingatan buruk. Tapi, tidak ada yang benar-benar tahu bagaimana rasanya. Luka tetaplah luka, meski dibebat perban tebal dan kencang-kencang. Tidak ada yang berubah. Sakitnya abadi, walaupun katamu tak apa! "Nikmati saja lukamu pelan-pelan sampai kau lupa punya luka. Tapi, jangan terlalu pelan, bisa-bisa kau dilukai lukamu kembali. Selamat menikmati luka!"