Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2015

Untuk Apa Kembali?

Manusia itu kembali lagi. Menjadi sesosok manusia yang lebih menyebalkan! Tidak tau harus apa. Senang, sedih atau tidak sama sekali.  Untuk apa dia kembali? Kalau ujung-ujungnya dia hanya meminjamkan sepasang sayap yang belum pernah benar-benar jadi milikku. Lalu, ketika dia butuh sayap itu, diambillah semuanya. Sepasang sayap putih, yang ketika kumemakainya aku benar-benar merasa seperti bidadari. Tapi, kemudian jatuh, karena sayap itu memang tidak bisa membawaku menuju ke atas tebing itu. Ha-ti-mu. Sayap yang memang hanya Tuhan yang tau siapa pemilik sebenarnya. Kau sendiri pun tak tahu.

Bangun!

Malam yang mengingatkanku pada sepucuk surat merah jambu darimu. Sebelumnya aku ucapkan selamat untukmu, untuk dia juga, perempuan yang membuatmu berhasil untuk menatap lekat matanya, berhasil membungkus ketakutan-ketakutan dan kekhawatiran soal perasaan yang belum pernah kau rasa. Dia berhasil. Berhasil membuat pintu itu terbuka, berhasil menyembur debu-debu di sudut hatimu. Tak sepertiku, yang hanya berhasil menjadi perempuan yang hanya menunggu waktu. Seperti dulu. Tidak tahu kenapa rasanya tangan sangat ringan menulis semua ini, pikiranpun berjalan mundur kembali, ke masa itu.  Singkat saja, memang sudah berlalu. Tidak pernah menyangka akhirnya memang tidak seperti yang kuharapkan. Tidak tahu salah dibagian mana. Entah perasaan yang memang belum berpihak untukku, atau bahkan waktu yang menjedakannya, supaya kita bertemu di masa-masa saat kau dan aku sudah benar-benar dewasa. Jadi tak usah payah kau takut dan terbungkus dalam diam, dan aku tak jengah berdiri menungg