Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2017

Sajak Sebelas Baris

Ini adalah sajak yang kubuat kesekian kali,  sebelum bulan Maret benar-benar berakhir, aku pastikan kalau perasaan ini tidak ikut berakhir, ia tetap mengalir. Aku tulis sajak ini sebab mulut tak mampu berbicara. Sebab hati tak mampu bersuara. Sebab mata tak mampu menahan tameng rasa. Aku adalah rindu yang mulai tandu. Aku adalah tandu yang runtuh diabaikan sendu. Aku adalah sendu yang jatuh waktu lalu. Aku adalah lalu yang kembali utuh. Aku adalah utuh dari masa lalu. Aku adalah masa lalu yang terburu-buru bagimu. Aku adalah ruh yang rusuh. Aku adalah tamu yang tak perlu dijamu. Aku adalah sepisau darah keruh. Aku adalah gemuruh yang berderu. Aku bagimu abu-abu. Ini adalah sajak perihal kamu, yang kutulis berjeda-jeda, agar kamu tahu rinduku ada dan beda. Kamu adalah abu-abu. Kamu adalah abu yang berdebu. Kamu adalah debu yang hinggap waktu lalu. Kamu adalah waktu yang baru. Kamu adalah baru yang baru kutemu. Kamu adalah temu tanpa sapaku. Kamu adalah sapa yang kuuc