Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2018

Terjal Berarah

Ada sajak terlahir dari rahim seseorang yang terditraksi pada cermin di ujung jalan, tewas dihajar dilema dan pulang menuju belantara. Tapi, ia tetap hidup dan tak bisa menjelma sebagai diorama, kauharus masuk—katanya, jika ingin mengerti. Lalu, betapa ia ingin didengar. Ingin dirasuki. Tak cukup dibaca. Ia, adalah sajakku.