Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2019

Usang

Aku menikmati udara yang menjadi pembatas epidermis kita—yang dinginnya membangunkan syarafku tapi tak meruntuhkan kehangatanmu. Kemudian, aroma sepasang kopi kita lancang masuk ke langit-langit penciuman. Aku hirup dalam-dalam sepasang tubuh yang melingkar di keheningan. Saling meratap tanpa mendekap, bertukar tengkar saling mendengar getar. Bisa kulihat kelikatmu di belikatku menjelma abu-abu. Membelah  impian, dan menanggalkannya satu-persatu. Menjadi  abu.

Bersuara

Aksarakanlah isi kepala dan suara hatimu sampai menjadi raksasa, sampai mengangkasa.