Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2014

Hampir Nyata (Lagi)

Teruntuk orang yang melimpahkan kenangannya begitu saja... "Selamat sore." Aku ingat betul kalimat itu, teguran yang selalu kaukirimkan untuk mengawali pesan singkat di antara kita. Tapi, kalimat itu sudah menjadi berita asing bagiku, setelah aku rindu barisan huruf abjad yang selalu muncul diponselku. Bahkan, aku sangat rindu, saat kaumenyebutkan kalimat yang selalu kauulangi juga kauingkari. Kurasa, kamu memang sudah menyapu bersih kenangan itu. Kenangan yang masih terapit disela-sela otakku. Aku memang bodoh, masih saja menginginkan secuil harapan tumpah menjadi kenyataan. Mengingat seseorang yang sudah lebih dulu meninggalkanku bersama kenangan dan tanpa alasan. Menomorsatukan seseorang yang sulit dipersatukan. Menangisi seseorang yang selalu membuat lubang sana-sini. Lalu, kebodohan apa lagi yang ingin kautahu dariku? Kurasa cukup, karena aku takut guyonanmu akan hadir ditelingaku.  Aku senang, gembira ketika sosokmu hadir kembali dihadapanku. Keliha

Dunia Maya

Belum lama ini banyak orang yang nulis untuk berkarya. Dan bahkan karya tulis mereka itu sgt apik dan unik. Raditya Dika contohnya, dia mengubah genre baru yang tadinya tokoh seseorang menjadi tokoh binatang. Nggak kalah apiknya lagi Arif Pocong juga mengangkat tokoh dari dunia mistis yaitu dunia kepocongan dan sejenisnya. Nah, dari situ gue berfikir kurang lengkap rasanya kalo belum ada genre baru. Kalo bang Radit punya karya binatang dan Arif Pocong punya para hantunya, gue coba dengan aplikasi dumay. Dumay itu dunia yang gak nyata alias maya atau palsu bahkan boong. Mungkin sih agak terdengar absurd. Dengan adanya ide dumay ini gue punya cerita tentang korban php. Php itu pemberi harapan palsu. Tentunya saat ini php trendy , karena seiringnya jaman. Dan bahkan udah nggak asing lagi di telinga. Bahkan sampe2 kadang banyak orang update bgt dengan kata php. Entah update karena ia sbg korban atau pelaku. Wkwk. Menurut insting gue*eak* seorang php itu sadis tp ajaib. Bisa