Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2019

Segelas Teh Tawar

“Aku ingin menikah denganmu!” Hening sesaat setelah ia mendegar ucapanku. Ia sungguh tak bisa menahan ledakan tawa yang dipaksa disimpan. “Hahahahahahaha. Gila kamu!” Sialan ! Aku sinis dan bingung, “Kenapa?” Dia menatapku tajam. Bisa kubaca dari wajah bulatnya bahwa yang terbesit dalam pikirannya adalah Berani sekali mengucapkan kata sakral ini. Dasar pembual! Ia memperhatikan tubuhku dari atas sampai bawah, tanpa ada yang terlewat. Ya, beginilah rupaku hari ini. Tubuhku layu, seperti kurang air dan gizi. Tidak sedap dipandang karena mata sayu, seperti orang yang baru menenggak anggur. Dan persis di hadapanku adalah seseorang yang berbeda jauh dengan kondisiku. Namanya Bianca, cantik. “Kamu lagi nggak mabuk, kan, Bim?” sudah kutebak pertanyaannya dari beberapa detik yang lalu. Entah sadar atau tidak, aku memang benar-benar sedang tidak mabuk. Sore tadi bahkan hari ini, hanya teh hangat yang baru mengisi kekosongan perutku. Rasanya pun tawar, sama sekali tidak pakai gula, karena

Kopi Hangat

Aku suka kamu, Entah, Mungkin dengan menjadi secangkir kopi aku akan tahu jawabannya Tapi tidak juga, Kalau kopinya hangat, aku pastikan kau akan mereguknya sekali lagi Ah, aku menyukai itu. Ketika gincu merah jambumu beradu dan membekas di bibirku.. Aku masih ingin; menjadi kopi hangat