Jejak dan Puncak

Aku jejak yang bermuara di lembah dari sejengkal ketidakpastian. Mencoba berdiri dan bertahan dalam setiap keadaan. Daun kering dan ranting-ranting pohon yang masih setia berkawan— akhirnya mereka jatuh dan berubah haluan. Nyatanya, setiap inci perubahan memiliki dua pilihan: membahagiakan atau berpura-pura dibahagiakan. Lalu, kuarungi setiap tanah yang memanggil, sampai pada titik terjauh, langkahku terhenti.

Melihat sosok yang telah lama menunggu dan tersenyum untuk pertama kalinya. Dan pada akhirnya, kamu adalah tanah yang kupijaki, sampai kita bertemu di atas titik tertinggi—di puncak kebahagiaan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pulang

Menamu

Mati Suri