Hujan di Februari
Baru saja hujan pulang, kau menyebutnya sebagai luka
Terapit di antara fajar
Jangankan seteko teh, untuk sepotong rotipun tak ada
Kau menambahkan satu kata lagi, luka lama
Terapit di antara fajar
Jangankan seteko teh, untuk sepotong rotipun tak ada
Kau menambahkan satu kata lagi, luka lama
Hingar bingar, kau tak mengenalnya sebagai suka
Yang sesungguhnya adalah terluka
Hujan patahkan sayap-sayap
Membalur lembut dalam dada
Hujan jatuhkan peluh kerinduan
Beraroma asam, karena sudah kadaluwarsa
Yang sesungguhnya adalah terluka
Hujan patahkan sayap-sayap
Membalur lembut dalam dada
Hujan jatuhkan peluh kerinduan
Beraroma asam, karena sudah kadaluwarsa
Komentar