Hujan di Februari

Baru saja hujan pulang, kau menyebutnya sebagai luka
Terapit di antara fajar
Jangankan seteko teh, untuk sepotong rotipun tak ada
Kau menambahkan satu kata lagi, luka lama

Hingar bingar, kau tak mengenalnya sebagai suka
Yang sesungguhnya adalah terluka
Hujan patahkan sayap-sayap
Membalur lembut dalam dada
Hujan jatuhkan peluh kerinduan
Beraroma asam, karena sudah kadaluwarsa

Komentar

Unknown mengatakan…
Seneng bacanya blog milik tetangga jauh ini hahaha. Mampir ke blog aku yah smoga artikel kimianya bisa membantu terutama kimia organiknya
diself.blogspot.com mengatakan…
terimakasih filma kunjuungannya, btw blognya apaya?

Postingan populer dari blog ini

Pulang

Menamu

Mati Suri