Cuaca Hari Ini

Beberapa bulan yang lalu, saya mendapati diri saya, dan baru menyadari bahwa ada sepotong hati yang telah dicuri dari saya. Saya tidak tahu siapa pencurinya, tapi saya akan membiarkannya sampai ia mengembalikannya ke tempat semula. Kepada saya.

Rintik hujan di luar sepertinya rindu membasahi tanah bumi. Lalu tumbuhanpun mau tak mau harus siap diselimuti oleh bulir-bulir hujan nanti. Siapapun akan menginginkan secangkir cappucino panas dicampur dengan sedikit lelehan coklat di atasnya. Begitulah persiapan saya terhadap ramalan cuaca hari ini. Tak sedikit awan-awan langit yang bercorak hitam. Kemudian sesekali, suara petir menyambar-nyambar. Biasanya, setiap menjelang petang, burung-burung mengharuskan suara kicaunya didengar orang lain. Apalagi angin. Untuk hari inipun dia tak memberi kado kesejukan apapun. Sekadar menyapa rasanya enggan. Jika dengan senja seperti ini, lalu bagaimana untuk malam nanti? Akankah malam mempersiapkan pertunjukkan indah untuk fajar di esok hari?

Ramalan hari ini mendung. Cuacanya akan sangat buruk. Apakah untuk yang di sana juga merasa hal yang serupa?

Terima kasih untuk Anda, yang telah mengembalikan sepotong hati saya. Anda menatanya rapih, sangat apik. Tepat di tempat semula. Sebelumnya, saya sempat tidak sadar ada bagian dari diri saya yang hilang. Seperti dicuri. Sebelum Anda mengembalikannya, diri saya layu. Serupa tumbuhan yang ringkih, rindu dijamah hujan. Adakah Anda yang tahu, secangkir cappucino panas tidak mampu melelehkan coklat yang mengapung di atasnya. Kalau ternyata coklat itu benar-benar membeku. Jika Anda melihat langit mendung, begitulah saya sebelum Anda mengembalikan sepotong hati saya. Kosong dengan biru. Begitupun dengan letupan jantung yang menyambar sampai ke sela-sela otak, lalu darah mengalir dengan derasnya, menyatukan kembali perasaan dan logika yang sempat terbelah. Begitulah nyatanya. Lusa lalu, Anda juga telah membungkus kado indah untuk saya, dan Anda berbicara begitu lembut dan terdengar sejuk. Saya larut.

Jika ramalan cuaca hari ini mengatakan sedemikian rupa, saya tetap menginginkan yang sebaik rupa.

Komentar

Unknown mengatakan…
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

Postingan populer dari blog ini

Pulang

Menamu

Mati Suri