Hampir Nyata (Lagi)

Teruntuk orang yang melimpahkan kenangannya begitu saja...

"Selamat sore."

Aku ingat betul kalimat itu, teguran yang selalu kaukirimkan untuk mengawali pesan singkat di antara kita. Tapi, kalimat itu sudah menjadi berita asing bagiku, setelah aku rindu barisan huruf abjad yang selalu muncul diponselku. Bahkan, aku sangat rindu, saat kaumenyebutkan kalimat yang selalu kauulangi juga kauingkari. Kurasa, kamu memang sudah menyapu bersih kenangan itu. Kenangan yang masih terapit disela-sela otakku. Aku memang bodoh, masih saja menginginkan secuil harapan tumpah menjadi kenyataan. Mengingat seseorang yang sudah lebih dulu meninggalkanku bersama kenangan dan tanpa alasan. Menomorsatukan seseorang yang sulit dipersatukan. Menangisi seseorang yang selalu membuat lubang sana-sini. Lalu, kebodohan apa lagi yang ingin kautahu dariku? Kurasa cukup, karena aku takut guyonanmu akan hadir ditelingaku.

Aku senang, gembira ketika sosokmu hadir kembali dihadapanku. Kelihatannya, kita tidak seakrab dulu. Tawamu yang selalu memekakkan telinga juga sudah takserenyah dulu. Lelucon yang dulu sering kau lontarkan juga taksekonyol dulu. Tapi, mengapa seketika sosokmu kabur di mataku? Kauhilang. Aku sendirian (lagi). Dan ternyata... ini hanya mimpi yang hampir nyata.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pulang

Mati Suri

Kopi Hangat