Sebuah Nama yang Kubiarkan Jatuh dalam Doa

Untuk yang pertama, yang menjarah perhatianku; menggusur segala gusar selama ini; menghempas ampas rasa yang tersisa dan merajutkanku hal-hal yang pantas kuabadikan dalam tulisan.

Kepada sosok yang pernah hadir dalam keseharianku, yang bahkan tanpa peduli telah merobek palang mimpi: kamu—sebuah nama yang kubiarkan jatuh dalam doa.

Ada sebuah nama yang kubiarkan jatuh dalam doa
Memintaku menyebutkannya hingga berkali-kali
Tanpa satu alasanpun yang dapat kumengerti
Bahkan tanpa peduli, ia telah merobek palang mimpi
Memberi banyak imaji: hari ini, esok dan nanti

Kamu datang dan kembali pulang pada seisi semestaku.
Merobek tirai yang membatasi segala ruang dan mengangkasakan segala aksaraku
Mengisi diari baru di bukuku. 
Hadirmu seolah memecah hening dan menjadi bening yang kurindu
Membantai segala jalan buntu dalam hidupku
Memberi secercah harapan cerah yang sempat abu
Lantas akan kauapakan anganku? 

 Sosok yang selalu abadi dalam sajakku, yang entah mengerti atau tidak. Jika inginmu bukan inginku, tetap saja inginku untuk mengabadikanmu menjadi inginku.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pulang

Menamu

Mati Suri